Menjaga tradisi Islami dalam kurikulum madrasah di Indonesia merupakan sebuah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Tradisi Islami yang kuat dalam pendidikan merupakan landasan utama dalam membentuk karakter dan moral para siswa madrasah. Sebagai lembaga pendidikan yang khusus mempelajari ajaran agama Islam, madrasah memiliki tanggung jawab besar untuk meneruskan tradisi Islami yang telah ada sejak dahulu.
Menurut Dr. Asep Saepudin Jahar, seorang ahli pendidikan Islam, menjaga tradisi Islami dalam kurikulum madrasah adalah kunci utama dalam mempertahankan jati diri lembaga tersebut. “Tradisi Islami tidak hanya berbicara tentang pelajaran agama, tetapi juga tentang nilai-nilai moral, etika, dan akhlak yang harus ditanamkan dalam diri siswa madrasah,” ujarnya.
Di samping itu, Prof. Dr. H. Kamaruddin Amin, seorang pakar pendidikan Islam, juga menekankan pentingnya menjaga tradisi Islami dalam kurikulum madrasah. Menurut beliau, tradisi Islami merupakan warisan berharga yang harus dijaga dan dilestarikan agar tidak pudar oleh arus modernisasi dan globalisasi.
Dalam konteks Indonesia, menjaga tradisi Islami dalam kurikulum madrasah juga menjadi salah satu upaya untuk memperkuat identitas keislaman bangsa. Dr. Yusuf Supendi, seorang tokoh agama dan budayawan, menyatakan bahwa kurikulum madrasah yang mengakar pada tradisi Islami akan membantu membangun generasi muda yang memiliki kesadaran akan nilai-nilai keislaman.
Sebagai lembaga pendidikan Islam yang memiliki peran strategis dalam pembentukan karakter dan moral generasi muda, madrasah memiliki tanggung jawab besar untuk terus menjaga tradisi Islami dalam kurikulumnya. Dengan demikian, madrasah tidak hanya menjadi tempat untuk belajar agama, tetapi juga menjadi lembaga yang memberikan kontribusi positif dalam membangun bangsa dan negara yang berlandaskan pada nilai-nilai keislaman.