Dewan Pembina Masjid memegang peran yang sangat penting dalam pengembangan umat Islam di Indonesia. Mereka bertanggung jawab atas arah dan kebijakan yang akan diambil untuk memajukan umat Islam serta memperkuat keberagamaan di masyarakat. Peran Dewan Pembina Masjid ini tidak bisa dianggap remeh, karena mereka memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan strategis yang akan memengaruhi banyak orang.
Menurut Ustadz Yusuf Mansur, seorang pendakwah terkenal di Indonesia, Dewan Pembina Masjid haruslah memiliki visi yang jelas dalam mengembangkan umat Islam. “Mereka harus mampu melihat kebutuhan umat dan menciptakan program-program yang dapat meningkatkan keimanan dan keislaman umat,” ujar Ustadz Yusuf Mansur.
Salah satu contoh peran Dewan Pembina Masjid yang sangat penting adalah dalam mengelola dana zakat dan infak shalat Jumat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Azyumardi Azra, seorang pakar sejarah Islam di Indonesia, pengelolaan dana zakat dan infak shalat Jumat yang transparan dan akuntabel akan memberikan dampak yang besar bagi kemajuan umat Islam.
Dalam konteks pengembangan umat Islam di Indonesia, Dewan Pembina Masjid juga harus bisa menjadi mediator yang baik antara umat dan pemerintah. Mereka harus mampu menjembatani kepentingan umat dengan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan keagamaan. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Din Syamsuddin, seorang tokoh Islam dan mantan Ketua Muhammadiyah, “Dewan Pembina Masjid harus bisa berperan sebagai penghubung antara umat dan pemerintah dalam hal keagamaan demi kepentingan umat Islam secara keseluruhan.”
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Peran Dewan Pembina Masjid dalam Pengembangan Umat Islam di Indonesia sangatlah vital. Mereka harus memiliki visi yang jelas, mampu mengelola dana zakat dan infak dengan transparan, serta bisa menjadi mediator yang baik antara umat dan pemerintah. Dengan begitu, umat Islam di Indonesia dapat terus berkembang dan memperkuat keberagamaan dalam masyarakat.